
Seperti kita tahu korban dari pandemi COVID-19 ini bukan hanya orang dewasa lho Moms.
Anak-anak dan balita pun ada yang terinfeksi COVID-19 dan berakhir dengan meninggal dunia. Penting bagi kita para orang tua untuk betul-betul memperhatikan nutrisi si kecil. Karena gizi yang kurang baik akan menjadi pemicu seseorang terpapar infeksi. Masalah gizi yang kurang baik bukan sekadar berat badan rendah, tapi anak-anak dengan kondisi berat badan berlebih juga memiliki daya tahan tubuh yang kurang baik. Bahkan bisa memperparah kondisi penyakit akibat COVID-19.
Berangkat dari fenomena kurang gizi dan obesitas pada anak-anak, Ikatan Dokter Anak Indonesia pun menerbitkan panduan Nutrisi Bayi dan Batita di Era Pandemi COVID-19. Anak-anak yang diberi nutrisi dengan komposisi gizi yang tepat dari segi jumlah, jenis dan frekuensinya akan memperbaiki status gizi dan dengan demikian memperkuat benteng imunitas tubuh, sehingga anak akan mampu menangkal infeksi.
Nutrisi selama masa pandemi harus mencakup asupan makronutrien yakni karbohidrat, protein, lemak, dan mikronutrien meliputi mineral seperti seng, zat besi, kalsium, asam folat, serta vitamin seperti vitamin A, C, D, E, B6, B12, yang cukup dan seimbang sehingga kebutuhan gizi anak terpenuhi. Pada anak malnutrisi baik itu gizi kurang ataupun obesitas, berisiko untuk kekurangan zat gizi mikronutrien. Sumber-sumber mikronutrien tersebut sebagian besar dapat diperoleh dari protein hewani seperti : ayam, hati ayam, daging sapi, ikan, salmon, sarden, telur, kerang dan produk olahan susu sapi.
Pada usia 6 bulan, ASI saja sudah tidak dapat mencukupi kebutuhan nutrisi bayi, hal ini umumnya terjadi pada saat bayi berusia antara 4-6 bulan. World Health Organization (WHO) dan ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan pemberian MPASI saat bayi berusia 6 bulan. Pada rentang usia 6-8 bulan komposisinya adalah 70% ASI (dan/atau susu formula) dan 30% MPASI, sedangkan 9-11 bulan perbandingan komposisi nya adalah 50% untuk masing-masing MPASI dan ASI (dan/atau susu formula). Pada usia 12-23 bulan komposisinya adalah 70% MPASI dan 30% nya adalah ASI/susu formula, jangan sampai terbalik, karena anak akan kenyang dengan susu dan tidak mau makan.
Same In Category
- Yuk, Stimulasi Sensori dan Latih Kemandirian Si Kecil saat Belajar Mandi Sendiri!
- Yuk, Siapkan Perlengkapan Musim Hujan untuk Si Kecil
- Yuk, Pelajari Cara Mempercepat Pembukaan 1 Ke 10 Agar Persalinan Lancar
- Yuk, Ketahui Posisi Tidur Bayi agar Tidak Gumoh!
- Yuk, Kenali Cara Mendeteksi dan Penyebab Bayi Terlilit Tali Pusar
- Yuk, Kenalan dengan Metode Gentle Birth!
- Yuk Mom, Simak Cara Mencegah Anak Kelelahan selama Mudik Lebaran
- Yoga Hamil, Apa Manfaatnya untuk Janin?
- Yang Cepat Tak Selalu Baik, Ini Bahaya Bayi Duduk Sebelum Waktunya
- Willow Mom, Ini Dia Cara Mengatasi Biang Keringat Pada Bayi
Related Blogs By Tags
- Yuk, Stimulasi Sensori dan Latih Kemandirian Si Kecil saat Belajar Mandi Sendiri!
- Yuk, Siapkan Perlengkapan Musim Hujan untuk Si Kecil
- Yuk Mom, Simak Cara Mencegah Anak Kelelahan selama Mudik Lebaran
- Yoga Hamil, Apa Manfaatnya untuk Janin?
- Yang Cepat Tak Selalu Baik, Ini Bahaya Bayi Duduk Sebelum Waktunya
- Waspadai Ancaman Hepatitis Akut Misterius yang Menyerang Anak
- Waspada Black Mold Tumbuh di Ruangan Lembab Mengganggu Kesehatan Anak
- Warna Urin Ibu Hamil Berubah-Ubah, Apa Sebabnya?
- Wajib Intip! Gejala dan Cara Atasi Napas Grok Grok pada Bayi
- Wajarkah Berkeringat saat Menyusui? Ini Sebabnya!
Leave A Comment