Welcome, Mom/Dad!
google_button Or please Login / Register!
Waspada Obesitas pada Bayi, Ini Cara Mengatasinya!

Waspada Obesitas pada Bayi, Ini Cara Mengatasinya!

“Aduh, gemes banget sih kamu. Lihat deh pipinya chubby banget, jadi pengen cubit, deh!”

Melihat anak dengan tubuh gemuk memang membuat siapa saja gemas. Pipinya yang chubby dan tangannya yang berlipat-lipat seperti roti sobek membuatnya tambah terlihat menggemaskan. Namun, hal ini perlu Willow Mom waspadai karena tubuh anak yang gemuk mengarah pada risiko obesitas. Obesitas tidak mengenal batas umur, anak-anak sekalipun bisa terkena obesitas. Anak dengan rentang usia 5-12 tahun paling banyak mengalami obesitas.


Penyebab Bayi Obesitas


Bayi yang subur mungkin terlihat lucu dan menggemaskan ya, Willow Mom. Sayangnya, kegemukan atau obesitas itu bukanlah sesuatu yang baik bagi kesehatan, termasuk untuk bayi sekalipun. Bayi yang mengalami obesitas bisa jadi disebabkan oleh beberapa faktor berikut:


  1. Faktor Genetika
    Orang tua yang memiliki badan besar dan gemuk berisiko besar mewariskan badan yang subur pula kepada buah hatinya, sekalipun masih bayi. Jadi, bila salah satu dari orang tua berbadan besar, maka sangat wajar jika bayinya juga besar.

  2. Mengalami Obesitas saat Hamil
    Seringkali ibu hamil salah anggapan untuk makan lebih banyak agar janin dalam kandungan tumbuh sehat. Padahal, yang benar adalah tetap harus menjaga pola makan yang cukup dan sehat. Namun, tak sedikit pula yang kebablasan makan saat sedang hamil, sehingga menyebabkan berat badannya meningkat dengan pesat.
    Selain itu, ibu hamil yang makan terlalu banyak dapat menyebabkan janin berukuran besar (makrosomia). Tak hanya mempersulit untuk bisa bersalin secara normal, bayi makrosomia juga berisiko menjadi anak obesitas di masa tumbuh kembangnya.

  3. Mengidap Diabetes Gestasional
    Ibu yang mengidap diabetes gestasional selama kehamilan akan berisiko tinggi melahirkan bayi dengan berat badan yang besar pula. Untuk itu, sangat penting bagi ibu hamil rutin mengontrol berat badan dan menjaga asupan makanan agar kadar gula darah tidak meningkat dan menyebabkan obesitas.


Dampak Obesitas pada Bayi


Obesitas pada anak bayi tidak boleh dibiarkan terlalu lama, lho. Hal ini akan berdampak buruk untuk masa tumbuh kembangnya. Berikut adalah beberapa dampak negatif obesitas pada bayi:


  1. Perkembangan Motorik Terhambat
    Badan yang besar akan membuat bayi cenderung bergerak dengan lamban. Ia juga akan malas untuk bergerak, sehingga kemampuan eksplorasinya menjadi kurang maksimal. Hal ini pun dapat menghambat perkembangan motoriknya, baik halus maupun kasar.
  2. Mengalami Gangguan Pertumbuhan Tulang
    Akibat tidak dapat menahan berat badan, maka bayi dapat mengalami gangguan pertumbuhan tulang. Kakinya mungkin akan bengkok dan membuatnya susah untuk belajar berjalan nantinya.
  3. Mengalami Gangguan Tidur
    Anak obesitas memiliki lebih banyak lemak di leher yang artinya ada lebih banyak lemak yang melapisi saluran udara di belakang tenggorokan. Hal ini menyebabkan saluran udara pun jadi lebih sempit dan menghambat aliran udara. Sebagai dampaknya, bayi dapat berhenti bernapas selama beberapa detik saat tidur dan membuat pasokan oksigen di otak berkurang.
  4. Mudah Lelah
    Dengan badannya yang besar, bayi akan merasa mudah lelah. Hal ini pun dapat menghambat ia untuk belajar dan bereksplorasi.
  5. Mengalami Pubertas Dini
    Lemak berlebih di dalam tubuh dapat memicu produksi hormon tertentu yang mempercepat pubertas pada anak. Di saat anak lain seusianya belum mengalami pubertas, anak obesitas kemungkinan besar sudah mengalaminya.
  6. Berisiko Tinggi Menderita Beberapa Penyakit
    Kegemukan pada bayi dapat menyebabkan bayi berisiko tinggi mengidap berbagai penyakit serius saat dewasa, seperti diabetes, jantung, stroke, kanker, dan tekanan darah tinggi.


Langkah Pencegahan Obesitas pada Bayi


Jika belum terlambat, Willow Mom bisa melakukan beberapa langkah pencegahan berikut ini agar bayi tidak mengalami obesitas:


  1. Menyusui Selama Mungkin
    Manfaat dari ASI memang begitu besar, salah satunya adalah dapat menjaga berat badan bayi tetap ideal. Minimnya kandungan gula di dalam ASI akan menghindarkan bayi terserang obesitas sekaligus meningkatkan daya tahan tubuhnya.
  2. Memberi Makanan Padat Sesuai Waktunya
    Sebuah penelitian yang dilakukan Harvard University mengungkapkan bahwa bayi berusia di bawah 4 bulan yang sudah diberi makanan padat berpotensi mengalami kegemukan saat usia 3 tahun. Pemberian makanan padat direkomendasikan saat bayi sudah berusia 4-6 bulan atau bila bayi sudah siap.
  3. Berhenti Memberi Makan saat Bayi Sudah Kenyang
    Pemberian makanan padat pada bayi harus sesuai dengan kemampuan bayi. Jika bayi sudah menunjukkan tanda kenyang, maka sebaiknya langsung hentikan kegiatan makannya. Tandanya, adalah berupa perut yang membuncit dibandingkan sebelumnya.
  4. Ajak Bayi Aktif Bergerak
    Banyak bergerak dapat membakar kalori dan membuat berat badan bayi ideal. Untuk itu, Willow Mom harus sering mengajak bayi melakukan tummy time atau berjoget bersama.


Nah, itulah informasi seputar anak obesitas yang penting untuk Willow Mom ketahui. Lebih baik mencegah kegemukan sedini mungkin daripada berlanjut dan menjadi semakin susah untuk dihentikan. Semoga informasi ini bermanfaat , ya!


Leave A Comment